Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Beskap, Pakaian Adat Jawa

Pengertian Beskap

Beskap berasal dari kata Beschaafd (bahasa Belanda) yang memilika arti beradab. Beskap merupakan pakaian adat dari daerah jawa. Hampir semua daerah di jawa menggunakannya untuk kebutuhan seperti upacara adat, dan acara lainnya yang bersifat resmi. Beskap ini juga dikenal sebagai jas tutup, karena penggunaannya yang sama dengan jas pada umumnya.
Penggunaan beskap sangat cocok bila dikombinasikan dengan jarik (kain panjang batik) yang dibebatkan untuk menutupi kaki.

Sejarah Beskap

Beskap yang kita ketahui sekarang pertama kali pertama kali diperkenalkan kurang lebih pada akhir abad ke 18. Saat itu tradisi Jawa Mataram memperkenalkan Beskap ini sebagai pakaian resmi yang digunakan disaat acara penting. Seiring berjalannya waktu, Beskap ini pun menyebar di wilayah-wilayah kerajaan (Vorstenlanden) dan akhirnya menyebar ke seluruh wilayah Jawa. 

Ciri-ciri Beskap

  • Beskap biasanya berawarna hitam polos
  • Berbahan tebal
  • Tidak berkerah
  • Bagian depan tidak simetris dengan kancing menyamping
  • Bagian belakang terdapat potongan, biasanya untuk tempat keris

Jenis-jenis Beskap

Beskap di tanah jawa ini dibagi menjadi beberapa pengelompokan. Pengelompokan atau jenis beskap ini dilihat dari fungsi dan penggunaannya. Selain itu potongan yang yang sering dijumpai adalah beskap Gaya solo (yaitu beskap yang terinspirasi dari pakem budaya keraton Kesunanan), gaya Jogja (yaitu bekap yang merujuk pada pakem Kesultanan), Landung (panjang) dan gaya Kulon.

Beskap Langenharjan

beskap langenharjan

Beskap ini merupakan padupadan dari Jas Barat (Rokkie) dengan Sikepan (sejenis jas yang yang tertutup sampai menutupi leher dan bagian belakangnya terdapat potongan lengkungan yang disebut krowokan.
Beskap ini dikenal dengan nama Beskap Langenharjan karena Beskap ini pertama kali diperkenalkan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegara IV saat menhadap Raja Pasanggarahan Langenharjo. Beliau menggunakan beskap ini dengan kombinasi dasi kupu-kupu. Pada saat itulah Beskap ini dinamakan Beskap Langenharjan.

Beskap Sikepan

beskap sikepan

Beskap ini merupakan beskap dengan rompi sebagai pelengkap. Beskap Sikepan ini akan menutupi rompi yang biasanya berwarna putih sebagai dasar. Penggunaan beskap ini, kancing yang ada tidak akan dikancingkan. Hal ini bertujuan agar Rompi sebagai pelengkap Beskap sikepan ini bisa terlihat dengan jelas.
  

Beskap Landung

beskap landung

Jenis beskap yang satu ini tidak dilengkapi dengan Krowokan. Akan tetapi di design panjang seperti baju pada umumnya. Beskap Landung ini biasanya dipakai saat upacara pernikahan maupun saat acara midodareni.

Beskap Jawi Jangkep

beskap jawi jangkep

Beskap ini bisa dibilang adalah beskap original karena masih menggunakan pakem-pakem untuk pembuatan beskap, seperti Krowokan.
Penggunaan Beskap Jawi Jangkep harus dilengkapi dengan Blangkon, Setagen, Ikat Pinggang, kain Jarik, Keris, dan alas kaki (sandal selop)

Bahan kain Untuk Pembuatan Beskap

Biasanya kain yang digunakan terbuat dari kain yang tebal, namun ada juga yang menggunakan kain beludru tergantung dari fungsinya.



Posting Komentar untuk "Pengertian Beskap, Pakaian Adat Jawa"