Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Filosofi Beskap Kucing Anjlok Pakaian Adat Banyumas

Beberapa hari yang lalu saya sempat menyaksikan pemilihan Kakang Mbekayu Banyumas 2019, dan hampir semua peserta mengenakan Pakaian Adat Banyumas mulai dari Blangkon, Beskap dan aksesoris lainnya.

Beskap merupakan pakaian adat hampir semua daerah di tanah jawa ini, namun khusus Daerah Banyumas bernama Beskap Kucing Anjlok. Sebenarnya Beskap Kucing Anjlok, hampir sama dengan beskap dari daerah Jogja ataupun Solo, hanya saja beskap Khas Banyumas ini didominasi oleh warna hitam serta dibagian kerah juga berwarna hitam. 

Pemerintah Kabupaten Banyumas sendiri juga sudah mewajibkan istansinya untuk menggunakan Pakaian Adat Banyumas ini setiap hari Kamis dan juga mewajibkan menggunakan bahasa Banyumasan pada hari yang sama. Hal ini dilakukan tidak lain untuk melestarikan budaya, terutama Budaya dari Banyumas ini.


Filosofi Beskap Kucing Anjlok Pakaian Adat Banyumas
sumber gambar: satelitpost.com (kakang mbekayu 2018)

Filosofi Beskap Kucing Anjlok

Dari Informasi yang saya dapatkan saat menonton Grand Final Kakang Mbekayu Banyumas, filosofi atau makna kenapa Pakajaian Adat Banyumas ini dinamakan Beskap Kucing Anjlok adalah karena pemuda atau anak laki-laki dari Banyumas adalah Tangguh dan tidak mudah menyerah serta selalu waspada, seperti halnya kucing saat melompat dia akan tetap waspada dan biarpun melompat dari tempat yang tinggi sekalipun, kakinya tidak akan patah.

Itulah Filosofi atau makna dari Beskap Kucing Anjlok pakaian Adat dari Kabupateb Banyumas. Semoga sebagai warga Negara Indonesia kita bisa tetap melestarikan Budaya yang ada.

Posting Komentar untuk "Filosofi Beskap Kucing Anjlok Pakaian Adat Banyumas"